Jendela Tegal

Ayam Kampung Bu Asih Tuwel

Semua orang bisa menggoreng ayam dan berjualan. Tetapi cobalah ketika anda mampir guci dan turun di Bundaran pertigaan besar tuwel tengoklah ke kiri. Ada sebuah warung sangat sederhana dan "misterius" dengan parkiran yang agak luas. Barangkali hanya penikmat berat kuliner Tegal yang mengetahuinya. Sebuah warung yang didepannya menjulang antena radio amatir diantara 3 deretan warung. Warung ini bernama Warung Makan Asih, penjualnya bernama Bu Asih yang bukan orang asli Tuwel tapi dari Bumijawa.


Setelah capek berenang di kolam renang Duta Wisata Guci dan membantu Wildan untuk memotret produk lulurnya kali ini saya berkesempatan mencoba masakan Bu Asih atas rekomendasi Reksa, salah seorang sahabat saya. Sekilas display warungnya sangat sederhana. Seperti halnya warung biasa yang memiliki menu seperti daging kambing, telur, sambal goreng dan lain-lainnya tapi yang spesial adalah ayam goreng kampungnya. Bu Asih menyambut kami dengan hangat dan senyum dan mempersilakan duduk. Nampak pasangan muda mudi dengan mobil ford makan mengakhiri makan malam mereka kemudian membayar dan berpamitan kepada Bu Asih.

Di Warung Bu Asih kita bisa memilih di baskom ayam unngkepan dada atau paha yang akan digoreng. Saya dan Wildan sama-sama memilih dada kemudian kami menunggu ayam digoreng sekitar 5-10 menit. Datanglah ayam dan sambal hijau khasnya, beserta daun ceriwis. Oh ya ceriwis adalah sayur yang menarik. Sebenarnya ceriwis adalah ujung kol yang sudah dipanen dan tumbuh menjadi semacam dedaunan pucuk. Rasanya manis segar dan lembut agak mirip kangkung yang direbus lama tapi lebih enakan ceriwis.








Kami pun makan dengan lahapnya dengan sambal hijau yang sangat nikmat. Bu Asih bercerita bahwa beda sambal kothok khas Tuwel-Bumijawa dengan sambalnya adalah sambal hijau ini merupakan sambal mentah. Meski hijau tapi rasanya sangat berbeda dengan sambal hijau warung Padang. Bisa digambarkan rasanya seperti sambal korek bebek goreng Haji Slamet Surakarta tapi warnanya hijau. Pedas dan sangat panas dilidah, membuat keringat mengucur deras melawan hawa Tuwel yang dingin. Warungnya sangat sederhana tetapi masakannya sangat luar biasa. Barangkali ini merupakan satu ciri khas para pelaku ciri khas kuliner Tegal adalah mereka punya karakter sangat jujur dan lugu dalam menampilkan konten dagangan mereka. Tidak penting bagaimana image building dan displaynya (Budi Mulyawan)

Nama warung: Warung Makan Asih
Menu: Ayam kampung goreng, sambal goreng kambing
Lokasi: Tuwel, sebelah kiri bundaran besar ketika turun
Harga: 27 ribu perporsi (dengan nasi) dan 22 ribu jika hanya ayam

No comments

Post a Comment